Setelah sekian lama aku mencari apa maksud setiap kejadian
yang terjadi dihidupku,kini aku pasrah,pasrah dengan semua yang terjadi,pergi
dan singgah adalah hal lumrah,memendam hingga jadi dendam tapi tak tau apa
permasalahan kini biasa saja. Aku tak peduli lagi apa itu namanya sakit dan
cinta. Aku sudah tak mengenalnya,aku sudah melupakannya,lebih tepatnya aku tidak
ingin ada lagi sentuhan yang nyatanya membunuh perlahan. Aku tak tau pasti
mungkinkah ini jalan terbaik atau hanya singgah sana hinggaku menemukan sebuah
jalan yang baik untuk mengakhiri semua luka yang membuatku makin terjerembab
dalam kekosongan hati. Mungkin kamu berfikir aku akan baik baik saja
tanpamu,yahh benar aku baik baik saja,tapi apakah kamu pernah bertanya kalau
kadaan hati ku baik? Mungkin kamu tidak tau,sibuk dengan dunia antah berantah
yang kamu sebut hidup sebenarnya. Sibuk mencari cari yang lebih baik padahal
kamu pernah mempunyai yang terbaik.Dasar tidak tahu diri. Lupakan sejenak,aku
ingin kembali pada masa aku sendiri tak ada siapapun,hanya hati yang sepi dan
rapuh.
Jika aku tau apa yang akan terjadi setelah kita
bertemu,mungkin aku tidak akan pernah memilihmu untuk menjadi org yang paling
kucintai. Kamu tau kenapa aku berkata begitu?karena rasanya takdir begitu tak
adil,mempertemukanku denganmu lalu dengan sengaja merebut kebahagiaan yang
sebenarnya belum pernah kugenggam. Mungkin kamu tau,tapi kamu tak pernah mau
mengerti. Jika bisa kuputar lagi waktu yang
habis untuk mencintaimu,aku akan memilih untuk menjadi seorang idiot yang
menutup mata pada kesempatan yang terbaik,untuk tidak memilihmu,untuk tidak
mencintaimu.
Banyak waktu yang kuhabiskan untuk meratap. Mengenang masa-masa
indah kita saat kamu begitu sangat menyayangiku. Tidak pernah sedetikpun aku
melupakannya. Tidak pernah. Kembali dimana pertama kali kita bertemu sebagai dua
pasang makhluk kikuk hingga jalan indah itu terbuka,kita bertemu lalu kita
melukis kisah bersama. Indah. Kebersamaan yang dulu sejenak pernah
kurasa,menenangkan dimana rangkulan tanganmu menghangatkan ku yang
merindu,ucapan selamat pagi,selamat tidur,mengingatkan makan hingga mengingatkan
berdoa untuk jalan kita. Sungguh tak kan pernah ada yang bisa menggantikannya.
Senyuman hangatmu yang menungguku di depan rumah,sebutan nona kecil yang dulu
kerap kali membangun semangatku dipagi hari yang terasa datar. Aku menyukainya.
Semua hal kecil yang kamu lakukan aku sangat menyukainya. Aku jatuh cinta pada
semua yang kau lakukan. Aku jatuh cinta
pada ketulusan mu.
Aku pernah berfikir ini akan terjadi,kita dipisahkan. Tapi
kamu selalu menghiburku untuk tetap percaya pada sebuah pengharapan. Kamu
selalu merangkulku dalam kebimbangan akan rasa takut yang mendalam akan
kehilanganmu. Ketakutan untuk kembali membuka hati bagi orang yang tak layak
dicintai. Aku tidak ingin berakhir,hingga tiba saatnya dipaksa berakhir.
Aku benci perpisahan,aku benci kehilangan. Semua kehilangan
itu sakit,tidak ada yg tidak. Hingga kini aku mati rasa. Mati akan rasa sakit
yang terus bertubi-tubi tanpa jeda yang mencabik cabik jiwa hampa yang kian
kosong. Aku benci kehilanganmu. Aku benci melihatmu pergi. Aku baik-baik saja
tanpamu disini. Bertahan dalam semua kondisi yang diiringi kisah
tentangmu,tentang orang yang pernah mencintaiku dengan segenap jiwanya. Kini
berakhir. Semua tentang kamu dan tentang kita berakhir. Usai.
Aku kuat,sudah kubuktikan pada semua org bahwa aku
tegar,tidak cengeng dan tidak meratapi kisahku di depan pandangan mata yg luas.
Aku tegar. Lihatlah!!! aku tanpamu disini,berdiri sendiri,bersedih
sendiri,mencaci sendiri hingga akhirnya aku harus rela mati merindu. Hidupku
hanya bermodalkan pengharapan dan cintaku padamu,jika ada hal lain tidak akan
pernah sebanding dan sebesar rasa cintaku padamu. Aku membutuhkan mu lebih dari
apapun. Kini waktu berganti hari,hati berganti tahun. Kamu tak lagi bersama ku.
Kita sudah usai.Semua yang kita lalui cukup tersimpan direlung hati yang tetap
suci.
Kamu pergi,menjalin hidup baru tanpaku. Tidak ada
komunikasi,jabat tangan atau pelukan yang menghangatkan.Kini murni sendiri
ditemani kisah masa lalu yang tetap kejam menghantui. Aku ingin melupakanmu dan
kisah kita,namun yang terjadi aku semakin mencintaimu dan kisah kejam itu. Aku
semakin mencintaimu di kondisi yang menyedihkan ini.
Aku harap kamu tau,jika aku merindukanmu yang kulakukan
adalah memejamkan mataku hingga aku bisa merasakan dirimu ada disampingku
sedang tersenyum. Membelai rambutku yang tergerai dan membawaku dalam dekapmu.
Memang itu hayalan,tapi sedikit mengobati rasa sakit merindukanmu. Kita memang
terpisah tapi mengapa aku masih bisa merasakan ikatan batin diantara kita?. Apa
kamu juga merasakan?. Aku tau kamu juga
merindukanku,tapi kamu tidak kalah pintar membodohi orang dengan menutupi
kesedihanmu. Kamu hebat. Menyimpan rasa sakit kehilangan orang tanpa merenung
dan mengiba. Tapi kamu tetap lemah karena hatimu hanya sekeping yang rapuh.
Kamu jangan khawatir dengan teman-temanku,kini temanku
bertambah,yang pertama namanya sedih, kedua namanya air mata dan ketiga namanya
merindukanmu. Kamu jangan panik jika aku menangis tanpa sebab. Karen kini yang
kutangisi tidak pernah hal lain selain kamu. Kamu tidak perlu cemas jika maghku
kambuh,karena obatku kini adalah rasa rinduku yang mampu membuat nafasku makin
tercekat. Kamu tidak perlu menyapa ku setiap pagi dengan kecupanmu di text
massage karena kini aku selalu mengirimkannya untukmu yang masih melekat di
jiwaku. Kamu jangan pernah bersedih jika tau aku bersedih. Karena sedih itu
adalah teman yang akan menjadi sahabat sejatiku. Aku merindukanmu,tapi aku
tidak akan pernah merasakan sepi,karena setiap saat aku merasakan sedih,air
mata dan rindu. Aku tidak pernah kehilangan mereka. Biarkan aku berteman dengan
mereka,biarkan aku menikmati luka yang nikmat ini.
Aku tidak akan bersedih,karena sedih adalah temanku.
Aku tidak akan menangis karena air mata juga temanku
Aku akan tetap kuat karena aku “nona kecilmu”
Aku akan tetap menungumu,karena kamu adalah cinta sejatiku.
Selamat jalan. Dengan cinta dan doa kuiringi kamu agar tetap
dilindungNYA. Seperti ucapanmu dulu “Kalau aku tidak ada disampingmu,bukan
berarti aku tidak ada dihatimu,karena aku adalah jiwamu,akan ada disetiap kamu
berada dan akan berakhir jika semua harus berakhir”.
Untuk cintaku yang tak kumiliki.